3 Cara Mengatasi Baby Blues, Ayah dan Ibu Baru Perlu Tahu Soal Ini!

Penulis: Fadila Nur’aini, S.Tr.Keb
Potret ibu baby blues (Dok.Freepik)


Baby blues adalah kondisi dimana Anda merasa sering marah, kesal dan mudah tersinggung pada beberapa hari setelah melahirkan. Beberapa ibu juga seringkali menangis tanpa sebab, sensitif, gelisah, lelah tetapi sulit untuk tidur. Sebanyak delapan dari sepuluh ibu mengalami perubahan mood setelah melahirkan.

Baby blues dapat terjadi karena perubahan hormonal selama minggu pertama setelah melahirkan. Ini dikarenakan tubuh Anda melakukan beberapa penyesuaian besar yang mungkin terjadi akibat tingginya kadar hormon adrenalin saat bayi lahir. Ditambah lagi dengan menurunnya hormon kehamilan secara perlahan untuk meningkatkan produksi ASI.

Nafsu makan Anda mungkin terganggu mengingat perubahan yang terjadi tidak hanya dari segi fisik namun juga jiwa. Anda akan mengalami perubahan emosi dimana rasa tanggung jawab baru untuk mengurus bayi dapat membuat Anda kewalahan. Meskipun Anda merasa senang memiliki bayi tetapi peran baru ini bisa terasa berat.

Kunjungan dari kerabat atau teman-teman ke rumah dapat membuat beberapa ibu lelah dan kewalahan. Ini dikarenakan Anda sedang belajar untuk menyusui, adaptasi masa nifas dan pemulihan sehingga Anda akan sulit untuk tidur dengan pulas. Bicarakan dengan pasangan Anda untuk membatasi jumlah pengunjung dan waktu kunjungan. Anda juga berhak untuk tidak ingin dikunjungi sama sekali.

Bagaimana cara mengatasi baby blues?

Ketika Anda sedang mengalami baby blues, cukup sulit memperkirakan kapan baby blues ini akan selesai. Umumnya baby blues terjadi pada beberapa hari pertama hingga 14 hari. Baby blues bukanlah penyakit sehingga cobalah untuk tetap tidak khawatir karena Anda akan membaik seiring dengan berjalannya waktu.

Baby blues umumnya tidak memerlukan pengobatan. Beberapa yang dapat Anda coba untuk mengatasi baby blues yaitu:
● Upayakan untuk istirahat meskipun itu hanya sebentar-sebentar.
● Cari waktu untuk “me time” misalnya makan/minum yang Anda suka, nonton film, mendengarkan lagu atau lainnya.
● Dukungan dan pengertian dari pasangan, keluarga dan teman.

Bagi ayah atau keluarga yang sedang mendampingi ibu sebaiknya tanyakan dulu kepada ibu apa yang sebenarnya ibu butuhkan sebelum memberikan bantuan. Upayakan untuk tidak mengambil alih misalnya tidak membolehkan ibu merawat bayinya. Beberapa ibu memiliki kebutuhan yang berbeda. Dengan bertanya apa yang bisa Anda bantu maka Anda tahu peran apa yang bisa diambil.

Beberapa ibu bahkan sebetulnya hanya ingin didengar tanpa dihakimi atau diintervensi keputusan yang dipilihnya. Misalnya ibu sedang mengalami kesulitan menyusui namun keluarga justru mengambil alih dan memberikan bayi susu formula. Hal ini justru menambah masalah baru. Jika ibu membutuhkan pendampingan menyusui, tanyakan apakah ibu membutuhkan bantuan profesional untuk membantunya atau tidak.

Apabila baby blues yang ibu alami tidak kunjung mereda dan semakin parah, jangan anggap sepele! Ada kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum. Oleh karena itu, segeralah menemui bidan, dokter atau cari dukungan profesional untuk membantu ibu.

Selain masalah psikologis, ibu juga perlu diberikan dukungan secara fisik misalnya membantu ibu untuk makan makanan sehat dan bervariasi. Untuk mencegah defisiensi nutrisi, ibu dapat minum suplemen dari Bundavin.