Hiperemesis Gravidarum - Gejala, Penyebab dan Penanganan, Bumil Wajib Baca ini

Penulis: Fadila Nur’aini, S.Tr.Keb
Potret ibu hamil mual (Dok.Freepik/Racool_studio)


Mual muntah selama hamil terjadi sekitar 8 dari 10 ibu hamil yang dikenal dengan istilah morning sickness. Ini tidak hanya terjadi pada pagi hari, setiap ibu dapat mual muntah di waktu yang berbeda-beda. Pada kebanyakan kasus yang terjadi, mual muntah akan mulai
mereda pada usia kehamilan 16 sampai 20 minggu, tetapi pada beberapa ibu bisa mengalaminya lebih lama.

Beberapa ibu hamil mungkin mengalami mual muntah yang parah. Mereka merasa tidak enak badan bahkan tidak bisa minum atau makan sama sekali dan terjadi sepanjang hari. Mual muntah yang berlebihan ini dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum yang
berisiko terjadinya dehidrasi. Hiperemesis gravidarum juga menyebabkan ibu hamil mengalami gangguan elektrolit dan penurunan berat badan.

 

Bagaimana gejala hiperemesis gravidarum?

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang parah yang terjadi selama masa kehamilan. Meskipun akan membaik setelah usia kehamilan 20 minggu, tetapi mual muntah akan hilang secara total setelah bayi lahir. Tanda dan gejala hiperemesis
gravidarum adalah sebagai berikut:

  • Mual dan muntah yang parah dan berkepanjangan
  • Mengalami dehidrasi. Gejala dehidrasi berupa haus, lelah, pusing atau nyeri kepala, jarang buang air kecil, warna urine kuning pekat dan berbau tidak enak
  • Penurunan berat badan
  • Hipotensi atau tekanan darah rendah ketika berdiri

 

Apa sajakah penyebabnya?

Penyebab dari hiperemesis gravidarum secara pasti tidak begitu diketahui termasuk mengapa beberapa perempuan mengalaminya sedangkan yang lainnya tidak. Beberapa ahli percaya bahwa hiperemesis gravidarum berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi
di dalam tubuh. Salah satu hormon tersebut adalah hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang meningkat selama kehamilan.

Ada beberapa bukti ilmiah dimana faktor genetik juga menjadi pemicu terjadinya hiperemesis gravidarum. Jika Anda memiliki ibu atau kakak perempuan yang hiperemesis gravidarum maka kemungkinan besar juga dapat terjadi pada Anda. Begitu pula bagi Anda
yang memiliki riwayat hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelunya, maka kemungkinan besar akan terjadi lagi pada kehamilan saat ini.

 

Bagaimana penanganan hiperemesis gravidarum?

Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan selama kehamilan termasuk pada kehamilan di bawah 12 minggu yang dapat meredakan gejala hiperemesis gravidarum. Misalnya obat anti mual, vitamin (B6 dan B12) dan steroid atau kombinasi dari semuanya. Salah satu obat-obatan mual muntah adalah Domestrium. Penting untuk diingat bahwa ibu hamil tidak boleh minum sembarang obat, jadi konsultasikan dengan dokter Anda.

Umumnya hiperemesis gravidarum membutuhkan perawatan di rumah sakit. Biasanya dokter akan menilai kondisi Anda dan memberikan perawatan yang dapat melindungi kesehatan Anda dan janin. Misalnya saja terapi infus yaitu memberikan cairan melalui pembuluh darah atau obat anti mual yang dapat diberikan melalui infus.

Hiperemesis gravidarum membuat Anda merasa sakit tetapi tidak akan membahayakan janin Anda jika ditangani secara efektif. Jika Anda merasa mual muntah yang berlebihan dan tidak bisa minum atau makan sama sekali maka Anda berisiko mengalami dehidrasi. Segeralah periksa ke bidan atau dokter Anda untuk mendapatkan terapi atau penanganan lebih lanjut.