Perasaan campur aduk pasti menyelimuti hati setiap ibu hamil. Rasa penasaran yang sering muncul adalah mengenai tanggal perkiraan lahir atau yang biasa disebut dengan HPL (Hari Perkiraan Lahir). Biasanya, HPL pertama kali ditentukan berdasarkan Hari Pertama Menstruasi Terakhir (HPHT). Namun, tak jarang saat pemeriksaan USG (ultrasonografi), dokter atau bidan menginformasikan adanya perubahan HPL. Mengapa demikian? Perubahan HPL saat USG adalah hal yang umum terjadi, dan ada beberapa alasan logis di baliknya.
Perhitungan Awal HPL Berdasarkan HPHT:
HPL pertama kali ditentukan berdasarkan Hari Pertama Menstruasi Terakhir (HPHT) dengan asumsi siklus menstruasi 28 hari dan ovulasi terjadi sekitar 14 hari setelahnya. Rumus sederhana untuk mengitung HPL yaitu HPHT +7 hari, -3 bulan, +1 tahun. Namun, tubuh setiap wanita itu unik dan siklus menstruasi serta ovulasi bisa sangat bervariasi. Inilah mengapa HPHT menjadi perhitungan awal yang bersifat permulaan.
Mengapa USG Bisa Mengubah HPL?
Berikut beberapa alasannya:
1. Ketidakpastian tanggal HPHT
Apabila memiliki siklus menstruasi 28 hari dengan ovulasi pada hari ke-14, maka perhitungan HPL dapat dihitung berdasarkan HPHT. Namun kenyataannya panjang siklus menstruasi dan waktu ovulasi setiap wanita bervariasi. Selain itu, wanita mungkin tidak yakin dengan tanggal HPHT atau sering kali tidak di catat dan lupa. Banyak juga yang salah mengartikan perdarahan implantasi awal kehamilan sebagai menstruasi.
2. Pertumbuhan janin yang bervariasi
Ukuran embrio atau janin lebih seragam pada USG trimester pertama, sehingga USG trimester pertama lebih akurat dibandingkan dengan HPHT. Memasuki trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan janin mulai menunjukkan variasi yang lebih besar antar individu. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, nutrisi ibu, dan kondisi kesehatan lainnya yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan janin. Oleh karena itu, pengukuran biometri janin pada USG trimester kedua dan ketiga lebih digunakan untuk memantau pertumbuhan dan kesejahteraan janin, dan usia kehamilan mungkin memiliki jarak lebih besat dibandingkan dengan USG trimester pertama.
3. USG memberi gambaran fisik janin
USG memberikan gambaran fisik janin yang memungkinkan dokter atau sonografi untuk mengukur berbagai parameter pertumbuhan janin. Pengukuran bagian tubuh janin seperti panjang kepala-bokong (CRL) pada trimester pertama, serta diameter biparietal (BPD), lingkar kepala (HC), lingkar perut (AC), dan panjang tulang paha (FL) pada trimester kedua dan ketiga. Ukuran-ukuran ini mencerminkan usia perkembangan janin pada saat pemeriksaan. Hasil pemeriksaan kemudian akan dibandingkan dengan kurva pertumbuhan standar sehingga pada trimester kedua dan ketiga memiliki perbedaan yang signifikan.
Kapan Perubahan HPL terjadi?
Perubahan HPL biasanya diinfokan setelah USG trimester pertama. Jika hasil USG menunjukkan perbedaan yang signifikan (biasanya lebih dari 5-7 hari) dengan HPL awal, dokter akan merevisi HPL berdasarkan hasil USG. USG di trimester kedua dan ketiga digunakan untuk memantau pertumbuhan janin, tetapi apabila perkiraan usia kehamilan berubah cukup signifikan itu terjadi karena adanya variasi pertumbuhan antar janin. Hasil USG trimester pertama tetap menjadi patokan yang lebih kuat dalam menentukan usia kehamilan yang akurat.
Apa yang harus dilakukan saat HPL berubah?
1. Tetap tenag dan ikuti anjuran dokter.
2. Rutin kontrol kehamilan, karena pemantauansecara berkala lebih penting daripada fokus pada satu tanggal.
3. Persiapan persalinan mulai dari umur kehamilan 37 minggu karena bayi sudah dianggap cukup bulan.
Sekarang bunda tahu beberapa alasan mengapa perubahan HPL bisa terjadi. Meskipun HPL adalah perkiraan, memiliki tanggal yang leboh akurat dapat membantu dalam mempersiapkan persalinan dan memahami perkembangan bayi dengan lebih baik. Jangan kaget dengan HPL berubah saat USG, karena hal ini adalah bagian normal. Yang terpenting adalah terus memantau kesehatan bunda dan bayi sesuai anjuran dokter atau bidan.