Stop Kasih Manis-Manis! Ini Dampak Gula Berlebih pada Tumbuh Kembang Anak

dr. Rachel Annisa, S.Ked

08 Jul 2025

Share This article:

Gizi Anak vs Gula Berlebih

Setiap orang tua tentu ingin memberikan asupan gizi yang terbaik untuk si kecil. Namun, kenyataannya tak selalu mudah—banyak anak yang susah makan dan malah lebih suka makanan manis sebagai pengganti makanan utama. Padahal, terlalu banyak konsumsi gula bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan anak. Belakangan ini, dunia maya juga sempat ramai membahas soal susu dalam kemasan ulang yang kandungannya belum jelas, ditambah masih banyaknya orang tua yang menggunakan susu kental manis (SKM) sebagai pengganti susu. Sebenarnya, apa sih dampak dari kebiasaan-kebiasaan ini terhadap kesehatan anak?

Apa dampaknya jika anak kita mengonsumsi susu bubuk repack / susu kental manis sebagai minuman pengganti susu?

Untuk mengetahui dampaknya, kita harus mengetahui perbedaan kandunggan antara susu murni dan susu bubuk repack ataupun susu kental manis. Masalahnya, tidak ada sumber yang menjelaskan kandungan gizi apa saja yang didapat dari susu bubuk repack. Jadi kita bisa melihat dari perbandingan gizi SKM dan susu murni terlebih dahulu. Berikut adalah informasi gizi dari data Kemenkes, salah satu susu kental manis dan salah satu susu UHT di Indonesia.

Kandungan Gizi

Kebutuhan anak/hari

Susu Kental Manis

Susu UHT

Protein

26 g / hari

1 g

4 g

Gula tambahan

25 g / hari

15 g

5 g

Dari data ini kita dapat menilai bahwa susu kental manis tidak dapat memenuhi kebutuhan protein anak sebaik susu UHT. Jika kita memaksakan pemberian susu kental manis untuk memenuhi kebutuhan protein anak, kita harus memberikan susu kental manis 4 kali lebih banyak daripada susu UHT, tetapi batas pemberian gula tambahan dengan susu kental manis hanya boleh 1-2 sajian perhari. Jika hal ini terus dilakukan, dampak kesehatan yang dapat terjadi diantaranya adalah :

1.  Pertumbuhan tinggi badan yang terganggu hingga dapat terjadi stunting. Hal ini terjadi karena tidak tercukupinya asupan protein pada anak.

2.  Obesitas. Penumpukan gula berlebih dapat mengakibatkan obesitas pada anak, hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti,

3.  Karies Gigi. Gula adalah sumber energi bagi bakteri, penumpukan gula yang berlebih pada mulut dapat memicu pertumbuhan bakteri sehingga mengakibatkan karies gigi.

4. DM pada anak. Penumpukan gula berlebih pada anak dapat mengakibatkan sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin sehingga terjadi Diabetes Melitus pada anak.

Apakah pemberian SKM sejak dini memicu tingginya kasus Diabetes Melitus pada anak?

Indonesia saat ini tengah menghadapi darurat Diabetes Melitus pada anak, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebanyak 1.645 anak mengidap DM tipe satu dan meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023. Fakta ini memunculkan pertanyaan besar, apakah benar konsumsi susu manis sejak dini turut menjadi salah satunya pemicunya?

Sebelum membahas lebih jauh kaitannya, penting bagi kita memahami dan mengetahui apa itu Diabetes Melitus (DM) dan bagaimana DM bisa terjadi ? Diabetes Melitus adalah penyakit yang terjadi karena kadar gula dalam darah yang teralu tingg dan terjadi terus menerus. DM terdiri dari beberapa tipe, diantaranya adalah:

1.    DM tipe 1: Lebih sering terjadi pada anak-anak, disebabkan karena pankreas tidak dapat memprosuksi insulin, sehingga gula tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh dan menumpuk di darah.

2.    DM tipe 2: Lebih sering terjadi pada lansia, terjadi karena tingginya kadar gula dalam darah mengakibatkan sel-sel tubuh resisten terhadap insulin atau produksi insulin dari pankreas tidak cukup untuk memasukan gula ke sel-sel tubuh, sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah.

3.    DM Gestasional: terjadi pada ibu hamil, disebabkan karena tingginya kadar gula dalam darah mengakibatkan sel-sel tubuh resisten terhadap insulin atau produksi insulin dari pankreas tidak cukup untuk memasukan gula ke sel-sel tubuh, sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah.

4.    DM tipe lainnya: Salah satunya MODY (Maturity Onset Diabetes of the young): tingginya kadar gula dalam darah (karena konsumsi gula berlebih) mengakibatkan sel-sel tubuh resisten terhadap insulin atau produksi insulin dari pankreas tidak cukup untuk memasukan gula ke sel-sel tubuh, sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah tetapi terjadi pada usia remaja/anak-anak.

Jika kita lihat dari berbagai tipe diabetes ini, kita dapat simpulkan bahwa jika peningkatan angka diabetes terjadi pada kasus MODY, penyebab paling mungkin terjadinya karena konsumsi gula berlebih. Tetapi hal ini juga dapat dipengaruhi faktor lain seperti faktor genetik.

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Bisa Bikin Anak Susah Makan dan Gampang Tantrum?

Memang, ada dua penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi gula tidak secara langsung menyebabkan perilaku buruk pada anak. Tapi menariknya, sebuah penelitian dari Tiongkok menemukan bahwa anak-anak dengan diabetes melitus justru lebih berisiko mengalami masalah psikologis seperti menarik diri, cemas, berperilaku nakal, atau bahkan agresif. Kenapa begitu? Karena tubuh mereka sebenarnya butuh gula, tapi gula yang masuk tidak bisa digunakan dengan baik oleh sel-sel tubuh dan malah menumpuk di aliran darah. Akibatnya, anak jadi gampang lemas, terus merasa lapar, dan lebih mudah tantrum. Jadi, kalau anak sering marah, gampang tantrum, dan muncul tanda-tanda seperti sering haus, sering buang air kecil, cepat lapar, berat badan menurun, dan terlihat lemas terus-menerus, orang tua perlu waspada—bisa jadi itu adalah gejala awal diabetes melitus pada anak.

Lagi Tren Cod Liver Oil untuk Anak, Emang Bisa Jadi Tambahan Nutrisi?

Berdasarkan jurnal dari American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa minyak ini juga mengurangi kasus gangguan saluran pernapasan atas dan mendukung perkembangan dan fungsi otak serta penglihatan normal selama masa kehamilan dan sepanjang masa bayi sampai kanak-kanak. Konsumsi minyak ikan cod juga bermanfaat untuk mengurangi gejala ADHD pada anak-anak.

Menurut jurnal dari American Journal of Clinical Nutrition, minyak ikan cod ternyata punya banyak manfaat, lho! Penelitian menunjukkan bahwa minyak ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan saluran pernapasan atas, serta mendukung perkembangan otak dan penglihatan yang sehat—khususnya selama masa kehamilan hingga anak memasuki usia kanak-kanak. Nggak hanya itu, konsumsi minyak ikan cod juga diketahui bisa membantu mengurangi gejala ADHD pada anak-anak.

Tags

Nutrisi & Vitamin

Related Articles





Related Product





Logo Samco

Address:
JL. Jend Gatot Subroto KM 1.2 No 27, RT.003/RW.001. Uwung Jaya, Kec. Cibodas, Kota Tangerang, Banten 15138

Logo Samco Health Footer

Subscribe To Our Social Media!

X Logo